
MAKASSAR-CT. Pengurus Besar (PB) Himpunan Pelajar Mahasiswa Takalar (Hipermata) membenarkan telah melakukan aksi di Polda terkait isu Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) ASN yang urung dibayarkan di Kabupaten Takalar.
Ketua PB Hipermata Tahkifal Mursalim menegaskan lewat surat terbuka jika aksi yang dilakukan oleh Hipermata adalah gerakan moral yang murni sebagai pengawalan kebijakan atas isu yang mengemuka di Takalar.
“Jadi aksi kami terkait TPP ASN, kami fokus di situ dan bukan yang lain, aksi yang kami lakukan sebagai bentuk pengawalan atas kebijakan pemerintah daerah,” kata Salim lewat surat keputusan yang dikeluarkan menyusul adanya orang yang mengklaim aksinya di sosial media, Kamis 17 Oktober 2019.
Ia pun menegaskan, aksinya tidak ditunggangi pihak manapun, baik senior, LSM, maupun kelompok yang yang berseberangan dengan pemerintahan saat ini. Jika ada pihak yang mengklaim aksinya maka itu tidak benar dan Hipermata tidak bertanggung jawab.
“Aksi kami murni dan tidak ada yang menunggangi, jika ada yang klaim maka kami tegaskan itu tidak benar dan kami tak bertanggung jawab,” terang mahasiswa UIN Alauddin itu.
Hipermata mengeluarkan pernyataan menyusul keberadaan pihak yang mengklaim aksi tersebut. Pernyataan ini juga sebagai bantahan jika aksi Hipermata bukan pesanan dan bayaran.
Di sejumlah grup WA dan Facebook, pemilik akun atas nama Isra Musa Baharuddin nampak sangat aktif membagikan gambar demo Hipermata sembari menuliskan pernyataan sikap sendiri yang berbeda dengan tuntutan Hipermata.
Di sejumlah tempat, aksi- aksi yang dilakukan biasanya tidak murni dan ditunggangi kepentingan tertentu. Aksi dilakukan hanya sebagai gertak sambal selanjutnya meminta sesuatu baik dalan bentuk proyek atau uang tunai kepada pihak atau pejabat yang yang menjadi sasaran unjuk rasa. (AR)
Leave a Reply