TakalarSulSel, Celebestoday.com – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Kabupaten Takalar menggelar aksi demonstrasi di Patung Jagung dan Gedung DPRD Kab. Takalar, Selasa (05/09/2022).
Aksi Demonstrasi menolak kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM Bersubsidi.
Puluhan pendemo melakukan aksi demonstrasi dari Patung Jagung Taman Kita sejak pukul 13.00 Wita dan Long March ke Depan Gedung DPRD Kab. Takalar yang di pimpin oleh Jendral Lapangan Aksi Risal
Salah satu pendemo Ismail menyampaikan aspirasi dalam orasi nya mengatakan bahwa aksi SEPTEMBER BERGERAK dilakukan setelah Konsolidasi Akbar PB PMII dan PKC se-Indonesia untuk melakukan aksi selama rentang waktu bulan September dalam menolak kenaikan harga BBM Bersubsidi.
Aksi yang dilakukan oleh PMII Kabupaten Takalar bertujuan untuk menyampaikan tuntutan ke pemerintah daerah yang selanjutnya akan disampaikan oleh pemerintah pusat, ucapnya.
“Berdasarkan hasil konsolidasi internal cabang PMII Takalar, kita menganggap bahwa pemerintah mengeluarkan kebijakan yang tidak pro dengan rakyat. Dengan menaikkan harga BBM bersubsidi disaat masyarakat masih berdampak pandemi sangat berpengaruh pada semua sendi kehidupan termasuk perekenomian masyarakat”, katanya.
Dalam pernyataan sikap yang dibacakan oleh Risal sebagai jendral lapangan, PMII Takalar menuntut beberapa hal, yaitu :
1. Copot menteri BUMN
2. Copot menteri ESDM
3. Copot Komisaris Utama PT. Pertamina
4. Tangkap & Adili Mafia Migas di Kabupaten Takalar
Setelah memblokade dua jalur di depan Gedung DPRD, massa aksi bergerak masuk ke dalam Gedung untuk melakukan rapat dengar pendapat dengan anggota dewan.
Peserta RDP juga menyarankan pemerintah agar menerapkan kebijakan subsidi tepat sasaran dan mendorong pemerintah untuk melibatkan Masyarakat dalam pelaksanaan penyaluran penggunaan BBM bersubsidi.
Dihadapan peserta RDP, Husniah Rahman Dg. Tayu dari fraksi PKS partai Demokrat yang satu-satunya anggota dewan hadir menerima aspirasi pendemo mengatakan bahwa akan segera membuat laporan tertulis dan selanjutnya akan diteruskan ke pimpinan.
“Saya akan membuat sendiri laporan tertulis semua aspirasi dari anak-anak atau adek-adek ku untuk saya sampaikan secepatnya ke pimpinan”, Ungkapnya.
Setelah hampir satu jam melakukan rapat dengar pendapat, massa aksi membubarkan diri dengan tertib meninggalkan Gedung DPRD Kab. Takalar. (Red)
Leave a Reply